Minggu, 15 Juli 2012

UJIAN AKHIR SEMESTER KOMPUTER LANJUT


1.      Identitas Mahasiswa
Nama :  Yanli Raindra Sari
Nim     : 102114356
2.      Berdasarkan angka NIM terakhir saya, maka file yang akan diolah adalah
3.      File hasil eksport Epidata ke SPSS berekstensi Sav  dengan nama file GENAP SAV
4.      File syntax Genap sav dieksport ke SPSS dan disimpan dengan nama Yanli Raindra Sari sav dan ekstensi sav
5.      File data Yanli Raindra Sari Berisi 39 field dan 8390  record. Data kategorik sebanyak 12 field dan data numerik sebanyak 27 field
6.      Simpan file syntax dengan nama yang sama dengan file data. Pastekan disini sintax tentang ADD VALUE LABELS variabel didik, kerja, pernah, ukurtb, fundus, tensi, tfe, tt, akseptor, ksepsi alasan, dan rencana
* Pembuatan Value Label utk Data Kategorik .
* =============================== .
ADD VALUE LABELS didik 0 'BH/SD' 2 'SLTP' 3 'SLTA' 4 'P.Tinggi'.
ADD VALUE LABELS kerja 1 'PNS' 2 'Swasta' 3 'Wiraswasta' 4 'Pedagang' 5 'Buruh/T/N' 6 'Lain2'.
ADD VALUE LABELS Pernah 1 'Pernah' 2 'Tidak'.
ADD VALUE LABELS Fundus 0 'Tidak' 1 'Ya'.
ADD VALUE LABELS Ukurtb 0 'Tidak' 1 'Ya'.
ADD VALUE LABELS Tensi 0 'Tidak' 1 'Ya'.
ADD VALUE LABELS Tfe 0 'Tidak' 1 'Ya'.
ADD VALUE LABELS tt 0 'Tidak' 1 'Ya'.
ADD VALUE LABELS Akseptor 0 'Tidak' 1 'Ya'.
ADD VALUE LABELS Ksepsi 1 'IUD' 2 'Kondom' 3 'Pil' 4 'Susuk' 5 'Lain2'.
ADD VALUE LABELS rencana 1 'RS/RSB' 2 'PKM' 3 'Nakes' 4 'Dukun' 5 'Lain2'.
7.      Catat disini jumlah record sebelum didelete 8390 record dan sesudah didelete yang missing tersisa 8382 record
 
N
Valid
8382
Missing
8
8.      Jumlah field sebelum kerja yg missing adalah 8382 dan setelah field kerja dicleaning adalah 8380 recor:
 
N
Valid
8380
Missing
2
9.     Jumlah record sebelum di delete sistol yang missing adalah sebanyak 8380 record dan setelah dilakukan penghapusan field sistol yang missing tersisa 6444
10.  Jumlah record sebelum di delete diastol yang missing adalah sebanyak 6444 record dan setelah dilakukan penghapusan field diastol yang missing tersisa 6418  record
13.  2 digit terakhir NIM saya adalah : 56
1        digit terakhir adalah Genap
Jumlah record tersisa setelah di delete sebanya 50 record mulai dari 2 digit NIM adalah 6367 record

Selasa, 19 Juni 2012

Analisis Bivariat

Analisis Bivariat


KASUS 1
Pekerjaan ibu dengan tekanan darah diastolik
1.     Tujuan : independen variabel adalah pekerjaan ibu dan dependen variabel adalah tekeanan darah diastolic
2.    Idenfifikasi field dalam database : pekerjaan ibu nama fieldnya kerja dan tekeanan darah diastolik nama fieldnya adalah diastole
3.    Field kerja adalah data kategorik (K) dan field diastol adalah data numerik (N)
4.    H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya lebih dari 2 kategori.
5.    H0: Tidak ada perbedaan rata-rata pekerjaan ibu dengan tekanan darah diastole
6.    Bila ada data numerik, lakukan uji normality. Data numerik dalam KASUS ini adalah tekanan darah diastol.
7.    Hasil pengujian normality adalah :  
      Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan Anova tapi Kruskall Wallis
      P=0.000
      P<0.05
8.    H0 ditolak,
Intervensi :ada beda rata-rata antara tingkat pekerjaan ibu dengan tekanan darah diastol

KASUS 2
Pekerjaan Ibu dengan Tekanan Darah Sistolik
1.     Tujuan : independen variabel adalah pekerjaan ibu dan dependen variabel adalah tekekanan darah siatolik
2.    Idenfifikasi field dalam database : pekerjaan ibu nama fieldnya kerja dan tekeanan darah diastolik nama fieldnya adalah sisitolik
3.    Field kerja adalah data kategorik (K) dan field sistol adalah data numerik (N)
4.    H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya lebih dari 2 kategori.
5.    H0: Tidak ada perbedaan rata-rata pekerjaan ibu dengan tekanan darah sistolik
6.    Data numerik dalam KASUS ini adalah tekanan darah sistol.
Hasil pengujian normality adalah :
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan Anova tapi Kruskall Wallis
7.    P=0.031
P<0.05
8.    H0 ditolak,
Intervensi :ada beda rata-rata antara tingkat pekerjaan ibu dengan tekanan darah sistol.

KASUS 3
Pekerjaan Ibu dengan Tekanan Darah Diatolik
  1. Tujuan : independen variabel adalah pekerjaan ibu dan dependen variabel adalah tekekanan darah diastolik
  2. Idenfifikasi field dalam database : pekerjaan ibu nama fieldnya kerja dan tekeanan darah diastolik nama fieldnya adalah diastol
  3. Field kerja adalah data kategorik (K) dan field diastol adalah data numerik (N)
  4. H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya lebih dari 2 kategori.
  5. H0: Tidak ada perbedaan rata-rata pekerjaan ibu dengan tekanan darah diastol
  6. Data numerik dalam KASUS ini adalah tekanan darah diastol.
Hasil pengujian normality adalah :
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan Anova tapi Kruskall Wallis
  1. P=0.000
P<0.05
  1. H0 ditolak,
Intervensi :ada beda rata-rata antara tingkat pekerjaan ibu dengan tekanan darah diastol

KASUS 4

Pekerjaan Ibu dengan BB Balita
1.     Tujuan : independen variabel adalah pekerjaan ibu dan dependen variabel adalah BB Balita
2.    Identifikasi field dalam database : pekerjaan ibu nama fieldnya kerja dan BB Balita nama fieldnya adalah weight
3.    Field kerja adalah data kategorik (K) dan field weight adalah data numerik (N)
4.    H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya lebih dari 2 kategori.
5.    H0: Tidak ada perbedaan rata-rata antara pekerjaan ibu dengan BB Balita
6.    Data numerik dalam KASUS ini adalah BB Balita.
7.    Hasil pengujian normality adalah :

Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan Anova tapi Kruskall Wallis
8.    P=0.00
P<0.05
H0 ditolak,
Intervensi : ada beda rata-rata antara pekerjaan ibu dengan BB Balita.


Jumat, 20 Januari 2012

Interaksi Yodium dengan Zat gizi lain

Pendahuluan

Menurut Golden (1992), yodium termasuk dalam klasifikasi/kategori nutrient type I (pertama), bersama sama dengan zat gizi lain seperti besi, selenium, calcium, thiamine dll. Type I ini mempunyai ciri yang apabila kekurangan maka gangguan pertumbuhan bukan merupakan tanda yang pertama melainkan timbul setelah tahap akhir dari kekurangan  zat gizi tersebut. Tanda yang spesifik lah yang pertama akan timbul. Dalam hal kekurangan yodium, dapat menyebabkan gangguan akibat kekurangan yodium yang sering disebut Iodine Deficiency Disorder (IDD). Dalam type II, pertumbuhan akan terganggu terlebih dahulu, tetapi memberikan nilai penilaian biokimia cairan tubuh yang normal. Nutrient yang termasuk ini adalah potasium, natrium, zinc dll.
IDD adalah gangguan yang merugikan kesehatan sebagai akibat dari kekurangan yodium, yang kita kenal juga dengan singkatan GAKY. Kekurangan yodium pada tanah menyebabkan masyarakat yang hidup dan bertempat tinggal di daerah tersebut menjadi masyarakat yang rawan terhadap IDD. Yang paling ditakutkan dari kekurangan yodium ini adalah meningkatnya kematian bayi beberapa saat setelah dilahirkan dan perkembangan otak yang terhambat (neonatal hypotyroidsm). Faktor yang berperan dalam kejadian IDD diantaranya adalah adanya hubungan idoium dengan zat lain misalnya thyosianat dan selenium (Thaha dkk, 2001) Tulisan dibawah ini akan membahas lebih lanjut hubungan tersebut.
Ketersediaan selenium yang kurang pada tanah diduga juga mengandung rendah yodium pada tanah yang sama. Untuk sementara interaksi antara yodium dan selenium dalam proses penyerapan belum ada. Kalaupun ada interkasi ini sangat kompleks dan terkait dengan fungsi fungsi selenium dalam selenoprotein. Pada binatang percobaan ditemukan bahwa kurang selenium meningkatkan kadar T3 di jantung, sehingga dapat menimbulkan peningkatan denyut jantung dan palpasi. Selenoprotein yang juga terlibat dalam interaksi metabolisme yodium ialah iodotyronine deiodinase  yang berfingsi merubah  thyroxine (T4) menjadi bentuk aktif dari hormon thyroid triiodothyronine (T3) (Satoto, 2001).. Enzym tersebut merupakan selenium-dependent enzymes selain merupakan katalisator utama dalam perubahan thyroxin (T4) menjadi triiodotyronine (T3) juga merupakan katalisator yang merubah dari T3 menjadi T2 untuk mempertahankan level T3 (www.orst.edu/depth/lpi/infocentre/minerals/iodine).
Selain itu, salah satu contoh dari selenoprotein yang berhunbungan dengan metabolisme yodium adalah glutathione peroxidase, berfungsi sebagai antioksidan utama dalam tubuh manusia dan binatang (Satoto, 2001). Dengan adanya gambaran diatas, jelas bahwa akibat dari kekurangan selenium asupan T3 dalam sel tubuh juga menurun.
B. Thiosianat
Tiosiant dikenal sebagai zat goitrogenik yaitu zat yang dapat menghambat transport aktif yodium dalam kelenjar tiroid dan yang paling potential dari zat goitrogenik yang lain. Menurut  Bourdoux (1993) dalam Thaha (2001), thyocianat adalah komponen yang utama pada kelompok zat goitrogenik yang dapat mewakili asupan kelompok goitrogenik melalui makanan. Delanggu dalam Thaha (2001) melaporkan bahwa disuatu populasi bila perbandingan antara eksresi yodium dan tiosianat dalam urin (ug/g) kurang dari 3, maka daerah tempat populasi itu berada mempunyai resiko yang potensial untuk terjadinya gondok endemik. Makin kecil perbandingan antara eksresi yodium dan thyiosinat dalam urin maka semakin tinggi tingkat endemisitasnya. Namun demikian, menurut Larsen dan Ingbar dalam Thaha (2001), hambatan oleh pengaruh tiosinat hanya efektif bila konsentrasi yodium plasma normal atau rendah.
Penelitian di Pulau Seram Barat, Seram Utara dan pulau Banda menunjukkan adanya perbedaan ekresi thyocianat yang bermakna antara daerah endemik GAKY dan daerah non-endemik GAKY yang mana kandungan thyosianat tinggi pada daerah kontrol dibandingkan daerah kasus. Hal ini bertentangan dengan dugaan bahwa kandungan thiosinat yang tinggi akan dijumpai pada daerah gondok endemik. Data dari P. Buru menujukkan nilai eksresi tiosianat yang paling tinggi dibanding dengan tiga daerah lain sehingga menyebabkan tingginya nilai tiosinanat di urin pada kelompok kontrol. Akan tetapi rasio eksresi yodium dan eksresi tiosinat pada urin daerah yang endemik menunjukkan lebih kecil dari pada daerah yang non endemik (Thaha, 2001) yang menandakan bahwa ratio yang semakin kecil menghasilkan resiko yang semakin besar terhadap gondok endemik.
C. Besi
Besi adalah mineral yang paling banyak dipelajari dan diketahui oleh para ahli gizi dan kedokteran di dunia. Penemuan terakhir membuktikan bahwa kekurangan besi dapat menyebabkan terganggunya metabolisme tiroid dalam tubuh manusia. Penelitian yang dilakukan oleh Zimmermann dkk (2000) yang membagi kelompok anak anak yang menderita kekurangan yodium menjadi dua, yaitu anak yang menderita anak yang kekurangan iodine saja dan anak yang menderita kekurangan iodine dan besi. Pada kelompok pertama dan kedua, semua anak diberi 200 mg oral iodine dalam minyak. TSH (thyroid Stimulation Hormon, IU (iodine concentration), T4, dan volume kelenjar thyroid diambil pada awal dan minggu ke 1,5,10, 15 dan 30 minggu sesudah pemebrian. Sesudah 30 minggu pemberian iodine, bagi kelompok yang anaemia karena kekurangan besi diberikan tablet besi (ferrous sulphate) 60 mg secara oral 4 kali perminggu selama 12 minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa pada minggu ke 30 setelah pemberian iodine kedua kelompok, terjadi penurunan volume rata-rata tiroid menurun dibandingkan dengan awal sebelum dilakukan pemberian iodine, masing masing 45.1% dan 21.8 % (p kecil 0.01).  Pada kelompok yang ke dua, penurunan volume tiroid lebih menurun bila dibandingkan dengan baseline, yaitu menjadi 34.8% pada minggu ke 50 dan 38.4 % pada minggu ke 65.  Hal ini menunjukkan bahwa suplementasi besi dapat meningkatkan kemampuan iodone dalam minyak pada anak anak yang kekurangan yodium. (Zimmermann, M et al, 2000)
D. Mineral and vitamin lain
Interaksi antara yodium dengan mineral and vitamin lain perlu diteliti lebih lanjut, baik secara laboratorium dengan menggunakan hewan percobaan maupun di lapangan terhadap manusia. Penelitian yang melkihat inetraksi secara langsung antara yodium dengan vitamin A pernah dilakukan namun perlu konfirmasi lebih lanjut. Penelitian oleh Van Stuijvenberg dkk, (1999) misalnya yang mengambil 115 anak di Afrika Selatan usia 6-11 tahun yang diberi biskuit selama 43 minggu sampai lebih dari 12 bulan dibandingkan dengan control. Biskuit mengandung besi, yodium, and betha carotene sedangkan control adalah biskuit yang tidak difortifikasi. Pada akhir intervensi, terlihat pada tidak ada perbedaan perubahan dalam pengecilan kelenjar tiroid anak anak secara signifikan, Akan tetapi terjadi penurunan jumlah anak anak yang mempunyai eksresi yodium yang rendah (100 ug/L) dari semula berjumlah 97.5% menjadi tinggal 5.4%. Peningkatan eksresi urin tersebut sangat signifikan  (p kecil 0.0001). (van Stuijvenberg dkk, 1999).
Daftar Pustaka
Golden MHN. Specific deficiency versus growth failure: Type I and type II nutritients. SCN News 1992;No. 12:10-14.
Satoto. Seleneium dan Kurang Iodium dalam Kumpulan Naskah Pertemuan Ilmiah Nasional Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) 2001 editor Djokomoeljanto, dkk. Semarang, Badan penerbit Universitas Diponegoro. 2001
ICCIDD, UNICEF, WHO. Assessment of Iodine Deficiency Disorders and Monitoring their Elimination. A guide for Programme managers. 2nd Ed. Geneva, 2002.
Thaha, Razak; Dachlan, Djunaidi M; Jafar, Nurhaedar, Jafar. Analisis faktor resiko “coastal goiter” dalam Kumpulan Naskah Pertemuan Ilmiah Nasional Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) 2001 editor Djokomoeljanto, dkk. Semarang, Badan penerbit Universitas Diponegoro. 2001
Van Stuijvenberg, M Elizabeth et al. Effect of iron-, iodine-, and b carotene-fortified biscuits on the micronutrient status of primary school children: a randomized controlled trial. Am  J Clin Nutr 1999; 69: 497-503
Zimmermann M, et al. Iron supplementation in goitrous, iron-deficient children improves their response to oral iodized oil. Eur J Endocrinol 2000; 142(3):217-22

Rabu, 18 Januari 2012

Makanan Sehat Untuk Diabetisi Anak



Apa artinya diabetes ?
Diabetes merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak dapat membuat insulin yang cukup. Insulin berguna untuk mengendalikan kadar gula (glukosa) darah Insulin membantu gula ( glukosa ) dalam darah untuk digunakan oleh otot dan bagian lain dari tubuh untuk menghasilkan energi Energi merupakan bahan bakar yang dibutuhkan untuk bergerak maupun berpikir
Bila diabetes terjadi, berarti perlu :
Mendapat suntikan insulin Kontrol kadar gula darah secara teratur
Makan teratur dan pilihlan makanan yang sehat  
Darimana gula darah berasal ??
Gula darah berasal dari bahan makanan sumber karbohidrat yang kita makan. Karbohidrat bisa berarti Gula murni dan pati. Gula murni seperti gula pasir, gula merah, makanan atau minuman bergula merupakan karbohidrat yang bekerja cepat. Dalam waktu beberapa menit saja setelah dimakan atau diminum, gula tadi akan masuk ke dalam darah, akibatnya kadar gula darah akan meningkat dengan cepat. Oleh karenanya hindari makanan / minuman bergula tadi.
Pati merupakan karbohidrat yang bekerja lamban. Bahan makanan inipun akan berubah menjadi gula dan masuk ke dalam darah, namun dalam waktu yang lama (lebih dari satu jam). Sehingga kadar gula darah naik dengan lamban
INGIN TAHU MAKANAN YANG MENGANDUNG GULA MURNI dan PATI ? simaklah daftar berikut ini.
Gunakanlah makanan dibawah ini lebih sering  
·         Pati
·         Nasi, lontong, ketan, nasi, tim, bubur
·         Kentang, Jagung, Roti, gandum
·         Krekers tidak bergula
·         Makaroni, spaghetti
·         Serat
·         Semua buah-buahan kecuali yang berlemak ( durian & nangka )
·         Semua Sayuran
·         Lemak Rendah atau sedang
·         Susu
·         Daging tanpa lemak, ikan, ayam, telur
·         Masakan yang dipanggang, dibakar, direbus dan ditumis
Makanan dibawah ini yang harus dihindarkan !!
Gula Murni
·         Gula pasir, gula merah, permen, dodol, coklat, jam, madu Sirop, limun, minuman botol atau kaleng ( soft drink )
·         Susu Kental manis, es krim, kue-kue manis, cake, tarcis
Tinggi Lemak
·         Keju, mentega
·         Daging berlemak
Apa yang dapat dipilih ?
-         Bahan makanan dengan hidrat arang kompleks, seperti nasi, lontong, kentang, singkong dll
-         Bahan makanan segar ( alami )
-         Minyak tak jenuh untuk memasak
-         Makanan yang tidak digoreng atau yang tidak banyak mengandung kelapa atau santan kental
-         Hindari makanan / minuman yang banyak mengandung gula pasir/ merah seperti sirop, limun, minuman kaleng, dodol, es krim, coklat, kue tart, dan kue-kue manis lainnya.
-         Gunakan tempe, tahu, kacang-kacangan sesuai anjuran
-         Gunakan sayuran dan buah-buahan sesuai anjuran

Bagaimana cara memasak ?
-         Cara masak yang dianjurkan adalah merebus, mengukus, mengungkep, menumis, memanggang atau membakar
Tahukah apa artinya hipoglikemi ?
Hipoglikemi adalah keadaan yang terjadi bila kadar gula terlalu rendah. Ini dapat disebabkan karena ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan, gerak badan dan insulin digunakan. Gejalanya antara lain, keringat dingin, gemetar, pusing, lemas, mata berkunang-kunang dan rasa perih di ulu hati seperti orang kelaparan.
Yang Harus Dilakukan Bila Mengalami Hipoglikemi
Minumlah segera 1 sirup atau makanlah 1 – 2 sendok makan gula pasir atau permen. Laporlah segera ke dokter atau ahli gizi.

CONTOH MENU
v  Pagi      Roti Bakar + Margarin + Pindekas
                 Telur Rebus
                 Lalap Tomat

Jam 10.00 :  Susu
                    Pepaya
                    Siang
                    Nasi
                    Daging semur
                    Pepes tahu
                   Cah sayuran
v  Malam :   Nasi
              Daging empal
              Tim tahu + wortel
              Sup sayuran